Apa jadinya Insinyur-Insiyur dan orang-orang hebat masa kini
jika dahulu mereka tak pernah dididik oleh guru ?
Apa jadinya Indonesia tanpa sosok guru yang setia mengajari
murid mulai dari mengeja huruf demi huruf sampai bisa membaca dengan lancar ?
Bu Titin Sumarni , pengajar Agama (16/11/15) |
Pak Roland Manalu , pengajar Penjaskes (18/11/15) |
Guru bagaikan laut lepas, ilmu, kasih, dan sayangnya
mengalir ke sungai-sungai tanpa henti, jika sungai itu penuh, airnya akan
mengairi perairan yang lebih kecil darinya sampai perairan itu mampu mengairi
yang lainnya. Perumpamaan ini saya buat ketika saya selesai berbincang singkat via
Blackberry Messenger dengan guru
Bahasa Indonesia saya , Pak Sidik Nugroho.
Laoshi Falentika (18/11/15) |
Malam itu saya bertanya pada Pak Sidik Nugroho: “apa istimewanya sih pak menjadi guru ? “
“ Menjadi guru berarti mempengaruhi kehidupan orang lain
dari dekat. Dengan menjadi guru, bapak merasa menggenapi kata-kata seorang
bijak yang bapak lupa siapa namanya; “ Anda bisa mengesankan orang lain dari
jauh, tapi Anda hanya bisa mempengaruhi orang lain dari dekat.” Jawaban inilah
yang saya dapatkan dari beliau
Saya pernah bertanya pada teman-teman sekelas, jika berbicara
masalah cita-cita, siswa yang berada di usia remaja seperti kami umumnya tidak
mau menjadi guru. Hidup menjadi guru identik dengan hidup sederhana demi masa
depan murid yang berkecukupan. Menjadi guru itu panggilan besar, tidak semua
manusia ditakdirkan untuk menjadi guru, karena tidak semua manusia mampu
mempengaruhi orang lain dari dekat, mempengaruhi orang adalah sebuah kemampuan
langka yang tidak dimiliki semua manusia, dan tugas seorang guru adalah
mempengaruhi pola pikir seseorang, agar orang itu bisa lebih cerdas dibanding sebelumnya.
Terkadang, selain mempengaruhi pola pikir seorang murid,
guru juga tanpa sengaja mempengaruhi murid tersebut untuk mengikuti keteladan
dan sikap-sikap baik yang diajarkan guru melalui sikapnya sehari-hari. Layaknya
sesosok pahlawan, guru membuat muridnya terinspirasi untuk menjadi orang yang
lebih baik, lebih maju pola pikirnya, dan juga terinspirasi untuk mengalirkan
ajaran sang guru.
Pak Sidik Nugroho sedang menulis bahan ulangan (18/11/15) |
Pak Sidik mengemukakan bahwa hal yang menjadi tantangan
dalam beberapa tahun terakhir adalah, menanamkan perilaku yang baik pada siswa.
Siswa sering berlaku semena-mena terhadap teman bahkan gurunya, hal ini sering
saya jumpai di sekolah tempat saya menuntut ilmu. Hal ini sering ditemui, namun
selalu ada sosok guru yang dengan sabar mempengaruhi murid tersebut untuk
berubah dengan caranya masing-masing, jika seorang murid sudah berubah, aliran
perubahannya pun terasa sampai ke lingkungannya.
Selalu saja ada seorang murid yang terinspirasi untuk menjadi guru setelah melihat cara mengajar gurunya, dan orang-orang seperti inilah yang akan meneruskan ilmu dan sikap-sikap baik yang diajarkan guru kita sekarang.
Pak Sidik Nugroho menerangkan materi Ulangan (18/11/15) |
Pak Sidik Nugroho (18/11/15) |
Esai foto dibuat untuk Lomba Esai Foto "Guruku Pahlawanku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar